Kodim 0909/KTM Hadirkan Perpustakaan Digital Pertama di Indonesia

Berita32 views

SANGATTA – Kodim 0909/Kutai Timur (KTM) mencatat sejarah baru dengan menghadirkan perpustakaan digital pertama di Indonesia yang menjangkau wilayah pedalaman.

Inovasi ini menjadi harapan baru bagi masyarakat dan anggota TNI di tujuh Koramil yang tersebar di 18 kecamatan, membawa akses ilmu pengetahuan ke genggaman mereka tanpa harus bergantung pada buku fisik.

Dandim. Komandan Kodim 0909/KTM, Letkol Inf Ginanjar Wahyutomo secara resmi menerima perangkat literasi digital dari perwakilan Kubuku Jogja, Leo Arditya. Senin (10/3/2025).

Penyerahan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah nyata dalam membuka cakrawala baru bagi prajurit dan masyarakat di wilayah yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap bahan bacaan.

Usai menerima perangkat tersebut, Letkol Ginanjar langsung menyerahkannya kepada tujuh Danramil yang hadir.

Mereka kini menjadi garda terdepan dalam menyebarluaskan manfaat literasi digital di masing-masing wilayah binaan.

Semangat perubahan terasa begitu kuat, terutama ketika Dandim menegaskan bahwa program ini bukan hanya untuk TNI, tetapi juga bagi masyarakat sekitar Koramil.

“Dengan adanya literasi digital ini, seluruh wilayah Kodim 0909/Kutai Timur kini memiliki akses lebih mudah terhadap ilmu pengetahuan. Tak perlu lagi membeli buku fisik yang terbatas dan mahal. Kini, semua bisa belajar dengan lebih praktis,” ujar Letkol Ginanjar.

Langkah ini juga menjadi ajakan terbuka bagi perusahaan-perusahaan untuk turut berperan serta dalam memperluas jangkauan program melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

Dia berharap, dukungan dari berbagai pihak dapat menjadikan literasi digital sebagai gerakan yang menjangkau seluruh pelosok Kutim.

Sementara itu, Leo Arditya dari Kubuku Jogja menyampaikan rasa bangganya bisa berkolaborasi dalam program ini.

Menurutnya, apa yang dilakukan Kodim 0909/Kutai Timur adalah gebrakan besar yang bisa menjadi contoh bagi daerah lain.

“Ini adalah langkah awal yang sangat berarti. Kami berharap program ini dapat terus berkembang, sehingga masyarakat di daerah pedalaman memiliki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *