Penyerahan Diva dan TKD 2025 Kaltim, Korem 091/ASN Raih Penghargaan Satker Terbaik

Berita20 views

SAMARINDA – Danrem 091/ASN, Brigjen TNI Anggara Sitompul, S.IP, M.Si hadiri Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer Ke Daerah (TKD) Tahun 2025 Oleh Pj. Gubernur Kalimantan Timur dengan dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Dra. Sri Wahyuni, MPP, bertempat di Pendopo Odah Etam Provinsi Kaltim, Jalan Gajah Mada, Kota Samarinda. Selasa (17/12/2024).

Korem 091/ASN terbaik ketiga Satker dengan kinerja pelaksanaan anggaran terbaik Provinsi Kalimantan Timur tahun anggaran 2024.

“Capaian tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi personel Korem 091/ASN untuk terus bekerja dengan benar sesuai Tupoksinya, sehingga dapat mewujudkan profesionalitas prajurit dan PNS Korem 091/ASN,” kata Danrem.

Apa yang diterima ini merupakan salah satu bukti keseriusan Korem 091/ASN dan jajarannya dalam mengimplementasikan program reformasi birokrasi serta mewujudkan zona integritas Korem 091/ASN”, ucapnya Danrem.

Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengatakan penyerahan DIPA tahun anggaran 2025 di wilayah Kalimantan Timur, merupakan tindak lanjut penyerahan DIPA tahun 2025 yang telah disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia kepada menteri, pimpinan lembaga dan para gubernur se-Indonesia pada 10 Desember 2024 lalu di Istana Negara.

“Penyerahan DIPA dan Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) tahun anggaran 2025, sebagai simbol dimulainya pelaksanaan APBN 2025, APBN 2025 dirancang untuk menjaga stabilitas, inklusifitas, dan keberlanjutan dengan kehati-hatian,” kata Sri Wahyuni.

Pada tahun 2025, sambung Sri Wahyuni, Provinsi Kaltim mendapat alokasi dana sebesar Rp56,88 triliun, yang terdiri dari Rp18,46 triliun untuk belanja pemerintah pusat dan Rp38,41 triliun untuk transfer ke daerah.

“Alokasi belanja pemerintah pusat ke Kalimantan Timur sebagian besar diperuntukkan melanjutkan pembangunan IKN, termasuk didalamnya pembangunan infrastruktur untuk legislatif dan yudikatif, hingga tahun 2028 sesuai arahan bapak presiden Republik Indonesia,” tandasnya.

Sedangkan kebijakan transfer ke daerah tahun 2025, lanjut Sri Wahyuni, diarahkan untuk memperkuat sinergi dan harmonisasi fiskal antara pemerintah pusat dan daerah, guna mendukung pemerataan pembangunan.
.
“Langkah ini juga bertujuan menciptakan kegiatan ekonomi baru yang berkelanjutan, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ditingkat lokal,” ujarnya.
.
Sri Wahyuni menambakan, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan, program strategis nasional yang akan dijalankan meliputi peningkatan efisiensi, penghematan disemua bidang, dan pengurangan pemborosan.
.
“Dalam hal ini, harus bekerja keras untuk memastikan tidak ada kebocoran anggaran disetiap tingkatan, baik pusat maupun daerah, dan hal ini harus menjadi pedoman utama kita sekalian dalam menjalankan setiap program dan kegiatan di tahun 2025 mendatang,” pesannya.
.
Sri Wahyuni juga mengajak semua untuk menjadikan tahun 2025 sebagai momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan deerah demi terwujudnya masyarakat Kalimantan Timur yang sejahtera, maju dan berkeadilan.
.
“Saya mengajak seluruh instansi terkait, baik ditingkat pusat maupun daerah, untuk bekerja optimal dalam pelaksanaan program-program pembangunan. Mari bersama-sama mengejar target-target pembangunan yang tekah ditetapkan, dengan memprioritaskan kebutuhan masyarakat dan memastikan setiap anggaran rupiah yang digunakan memberikan manfaat yang maksimal,” pesan Sri Wahyuni.
.
Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Kaltim M Syaibani mengatakan, APBN 2025 disusun dengan asumsi perkembangan dan proyeksi ekonomi yang dinamis dan penuh ketidakpastian geopolitik, Provinsi Kalimantan Timur berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi di atas pertumbuhan ekonomi nasional dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6,21% sampai triwulan III tahun 2024.
.
“Untuk tahun 2025 pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan antara 5,1 hingga 5,5 persen sementara untuk ekonomi Kalimantan Timur diproyeksikan akan tumbuh sampai 5,35 persen. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur saat ini masih bergantung pada komunitas industri ekstraktif terutama pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit, sektor lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *