SAMARINDA – Premanisme dalam segala bentuknya merupakan penyakit sosial yang meresahkan masyarakat, menghambat investasi, mengganggu iklim usaha, dan menciptakan rasa takut di ruang publik.
Pada kesempatan tersebut Kasrem 091 ASN Kolonel Kav Rahyanto Edy Yunianto, S.A.P hadiri Video Conference Rapat Koordinasi Dalam Rangka Monitoring Penanganan Ormas Terafiliasi Premanisme Yang Mengganggu Stabilitas Keamanan dan Investasi di Prov Kaltim, bertempat di ruang Yudha Makorem 091/ASN, Jl. Gajah Mada, Kel. Bugis, Kec. Samarinda Ulu, kota Samarinda, Sabtu (10/5/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kasi Intel Kasrem 091/ASN Kolonel Inf Decky Zulhas, S.H., M.Han, Kasi Ops Kasrem 091/ASN Kolonel Inf Jamet Nijo, S. Sos., Pasi Intel Korem 091/ASN Mayor Cpm Fitriyanto, dan Paminops Tim Intelrem 091/ASN, Lettu Inf Ishak Joko.
Kegiatan ini juga dihadiri Kasdam VI/Mlw, Brigjen TNI Ari Aryanto, S.E., M.I.P,
Dalam arahannya, Mayjen TNI Heri Wiranto menyoroti maraknya tindakan premanisme yang mengatasnamakan ormas, yang tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga menjadi salah satu hambatan besar bagi dunia usaha dan investasi. “51,5 persen permasalahan di kawasan industri berasal dari ormas. Ini telah berdampak negatif terhadap pertumbuhan investasi,” tegasnya.
Menindaklanjuti hasil rakor sebelumnya di Kemenko Polhukam, disepakati pembentukan Satgas Terpadu Penanganan Premanisme dan Ormas yang Meresahkan Masyarakat dan Mengganggu Investasi, guna mewujudkan kepastian hukum, stabilitas keamanan, dan iklim investasi yang sehat di daerah.
Wakapolda Kaltim mengungkapkan, Polda Kaltim telah membentuk satgas internal dengan kekuatan 330 personel yang sudah aktif melaksanakan Operasi Pekat Mahakam II dengan 423 kegiatan selama periode 1–9 Mei 2025.
Sementara itu, Kaban Kesbangpol Prov. Kaltim, Sutadi, S.Sos., M.M. menyampaikan bahwa dari 3.468 ormas yang terdaftar sejak 2007, hanya 931 yang masih aktif. Pemprov Kaltim terus membina ormas melalui berbagai kegiatan dialog, pelatihan, dan mediasi untuk meredam potensi konflik dan menumbuhkan ormas yang sehat, produktif, dan berwawasan kebangsaan
Diketahui Kegiatan ini bertujuan Meningkatkan koordinasi antara instansi pemerintah, TNI, dan Polri dalam menangani ormas terafiliasi premanisme yang mengganggu stabilitas keamanan dan investasi di Kalimantan Timur, Memantau dan mengevaluasi penanganan ormas terafiliasi premanisme yang mengganggu stabilitas keamanan dan investasi di Kalimantan Timur, dan Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan dan investasi di Kalimantan Timur.
Rapat koordinasi ini penting untuk memastikan bahwa penanganan ormas terafiliasi premanisme dilakukan secara efektif dan efisien, serta untuk meningkatkan stabilitas keamanan dan investasi di Kalimantan Timur.