SAMARINDA – Dalam upaya mendukung ketahan pangan dan kesejahteraan petani Danrem 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul, S.I.P., M.Si di dampingi oleh Dandim 0906/Kutai Kartanegara (Kkr) Letkol Czi Damai Adi Setiawan bersama Bupati Kukar Drs Edi Darmansyah melakukan panen raya padi yang berada di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Kamis (5/9/2024).
Sesampainya di lokasi panen raya rombongan Danrem 091/ASN di sambut dengan tarian selamat datang sebagai wujud syukur warga masyarakat akan perhatian TNI kepada warga petani yang mana di wilayah Sumber Sari, dulunya susah akan air dan sekarang bisa bercocok tanam padi di karenakan adanya sumur bor yang di gunakan untuk mengairi sawah.
Danrem 091/ASN menyampaikan di mana hari ini kita bersama pemerintah daerah dan Kodim 0906/Kkr beserta kelompok Tani Sari Rejeki Desa Sumber Sari melakukan panen raya dimana panen raya yang kita lakukan ini adalah sinergitas antara pemerintah daerah, kemudian Kodim Kukar beserta kelompok tani di mana pemerintah dan Kodim melakukan pendampingan untuk memotivasi para kelompok tani untuk meningkatkan hasil pertanian dan ini terbukti pada pagi hari ini dimana penyuluh menjelaskan panen kali ini di lahan sekitar 15,5 hektar dimana dalam satu Hektar dapat menghasilkan 5 hingga 6 ton gabah tuturnya .
Danrem juga menambahkan bahwa bapak KASAD juga memberikan bantuan TNI Manunggal air untuk dimanfaatkan oleh pertanian hingga sekarang, ini juga termasuk salah satu upaya untuk mendorong bagaimana hasil pertanian itu bisa meningkat yang tadinya hanya bisa menghasilkan sekitar 4 ton dan saat ini sudah bisa mencapai 5 hingga 6 ton per hektarnya dan yang tadinya hanya bisa dua kali panen dimana sekarang ini panen kedua, kalau kita lihat ditanam kembali bisa setahun tiga kali dia panen jadi luar biasa saya berharap sebenarnya pendampingan seperti ini untuk memotivasi para petani untuk bisa terus dilakukan oleh pemerintah daerah dengan Kodim 0906/Kkr sehingga program ketahanan pangan nasional itu bisa tercapai khususnya di Kukar paling tidak bisa swasembada pangan dan pengaruhnya tentu kepada secara nasional