Ketua Persit KCK Koorcab Rem 091 PD VI/Mulawarman Hadiri Hari Kebaya Nasional 2024

Berita20 views

SAMARINDA – Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 091 PD VI/Mulawarman Ny Eva Anggara Sitompul Beserta Pengurus hadiri Perayaan Hari Kebaya Nasional ke-1 Tahun 2024 Provinsi Kalimantan Timur, bersama Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Kalimantan Timur. Bertempat di Gedung Olah Bebaya kantor Gubernur Kaltim Samarinda. Kamis, (25/7/2024).

Hari Kebaya Nasional bertujuan memperingati Hari Kebaya Nasional jatuh pada tanggal 24 Juli 2024 sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023, dengan tema “Lestarikan Budaya Dengan Bangga Berkebaya”.

Acara ini diikuti sekitar 500 peserta perempuan dari 66 organisasi yang ada di Kaltim dan diharapkan dapat menjadi awal dari upaya pelestarian kebaya di Indonesia.

Ketua BKOW Kaltim, drg. Suryani Astuti, menjelaskan Hari Kebaya Nasional merupakan momentum untuk mengingat perjuangan perempuan Indonesia yang mengenakan kebaya sebagai bagian dari identitas mereka.

“Melalui acara ini, kami ingin mengajak perempuan untuk kembali bangga mengenakan kebaya, pakaian yang penuh sejarah,” ungkap Suryani.

Ia juga menambahkan bahwa BKOW Kaltim akan mendorong usulan untuk memperkenalkan kebaya di sekolah-sekolah dan instansi pemerintah dan berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan-kegiatan serupa yang mendukung pelestarian budaya Indonesia.

Ketua Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) Kaltim, Marliana Wahyuningrum, menjelaskan bahwa kebaya adalah busana khas perempuan Indonesia yang berasal dari abad ke-15 atau ke-16. Kebaya melambangkan kesederhanaan, keanggunan, dan kelembutan perempuan Indonesia.

Ia menyebut, filosofi kebaya terlihat dari modelnya yang sederhana namun elegan, sering kali dipadukan dengan kain panjang atau jarik yang melambangkan sifat lemah lembut. Lilitan kain yang ketat juga membuat gerakan perempuan terlihat anggun dan lembut.

Marliana, menekankan bahwa stagen atau ikat pinggang kebaya melambangkan kesabaran, sesuai dengan filosofi Jawa.

“Perempuan yang mengenakan kebaya diharapkan memiliki kesabaran dan kemampuan beradaptasi yang tinggi,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *