SAMARINDA – Kasiter Kasrem 091/ASN Kolonel Inf Richardo Siregar, S.H., M.Tr., hadiri Rapat Percepatan Finalisasi Calon Lokasi Optimasi Lahan (OPLAH) Prov Kaltim Tahun 2025, bertempat di Balai Penerapan Standarisasi Pertanian (BPSP) PROV Kaltim. Senin (9/12/2024).
Untuk menyamakan persepsi dan pemahaman terkait program Optimasi Lahan (Oplah) Kementerian Pertanian, Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kalimantan Timur, menggelar Rapat Koordinasi Kegiatan Oplah Tahun Anggaran 2025.
Sambutan Ditjen hortikultura juga menjabat Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian, Dr. Inti Pertiwi Nashwari, S.P., secara vicon menyampaikan tentang strategi kegiatan optimalisasi lahan (oplah) tahun 2025 di wilayah Kaltim, dengan tujuan dari Rakor ini adalah untuk menyamakan persepsi dan pemahaman terkait program Optimasi Lahan Kementerian Pertanian, yang akan dilaksanakan di provinsi Kalimantan Timur, sehingga nantinya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Lebih lanjut Dr. Inti Pertiwi juga menyampaikan bahwa pada tahun 2025 provinsi Kalimantan Timur mendapatkan program optimasi lahan dari Kementerian Pertanian dengan target luasan 14.876 Ha.
Sebagai informasi, kegiatan Optimasi Lahan merupakan usaha meningkatkan indeks pertanaman atau provitas tanaman pangan seperti padi melalui upaya perbaikan, penataan tata air dan lahan yang telah dimanfaatkan petani sehingga dapat menjadi lahan usaha tani yang lebih produktif. Oplah ini menjadi salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan.
Bahwa satgas swasembada di Kaltim dibentuk berdasarkan keputusan menteri pertanian RI yang mana Gubernur adalah sebagai anggota Pengarah dan untuk di Kab/Kota sebagai anggota pelaksana adalah Dandim, Kadis Pertanian Kab/Kota.
Ada 3 Kabupaten yang menjadi target sementara yaitu 1 Kab.PPU 5.896 ha, usulan potensi lokasi 5.896 ha, selisih 0, tersebar di 3 Kecamatan, Babulu, Waru, Penajam, 2. Kab. Kutai Kartanegara 2.392 ha, lokasi potensi 1. 613 ha, selisih 779 ha, tersebar di 3 Kecamatan, Samboja, Anggana, Marang Kayu.
(Sambung ke kolom komentar)
20 ming
3 Kab. Paser 6.587 ha, usulan potensi 5000 ha, selisih 1.587 ha. Untuk memenuhi kekurangan alternatif potensi daerah Kab/Kota lain Kutai Timur 1000 ha, Berau 1000 ha, Samarinda 500 ha.
.
Memilah Lokasi Potensial lokasi lahan tidak terlalu berat pekerjaan fisiknya, karena anggaran fisik sangat terbatas (Rp 4,6 jt per ha), Lahan CPCL yang jelas status kepemilikan dan terdapat tenaga yang mengerjakan olah lahannya, terdapat potensi tanam pada bulan Januari untuk pelaporan luas tanam, calon lahan tidak tersebar dalam unit-unit luasan yang kecil.
.
Identifikasi Kebutuhan Fasilitasi Irigasi sebagai upaya mencapai target swasembada pangan sesuai instruksi Presiden, fasilitasi irigasi menjadi salah satu kendala di lapangan, untuk itu perlu dilakukan identifikasi kebutuhan Pembangunan, peningkatan atau rehabilitasi irigasi.
.
Wakil Koordinator Oplah Pertanian Kaltim, Kolonel Czi Galih Suhendro, menyampaikan “Kami memberikan apresiasi yg setinggi tingginya terhadap pelaksanaan rakor CPCL OPLAH ini diharapkan setelah kegiatan ini target di Kaltim dapat tercapai dengan waktu yang sesingkat – singkat nya.
.
Oplah agar betul- betul dan datanya dapat dipahami sehingga dalam pelaksanaan nya nanti sudah siap. Masing – masing Kodim agar memantau, harapan kita agar menjadi dasar dan awal tahun sudah dapat dilaksanakan, jelasnya
.
Memang tidak mudah tapi dengan kerja sama dengan semua perangkap yang ada target akan bisa tercapai.tutupnya.
.
Acara dilanjutkan diskusi dan Penandatanganan Berita Acara kesepakatan
.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya
Wakil Koordinator Pelaksanaan Optimasi Lahan Kaltim Kolonel CZI Galih Suhendro, S.Sos., M.M, Para Dandim jajaran Korem 091/ASN, Koordinator Prod dan Kelembagaan benih Dirjenhorti, Langgeng Muhono, S.P, M.P., Ka.BSIP Kaltim, Dr. Zaenal Abidin,S.P, M.P., Ka.BWS IV Kaltim, Yosiandi Radi Wicaksono, PPTK Dinas Pertanian Kaltim,Muhadi, Para Kadis Pertanian Kab/Kota se Kaltim, Para Pasiter Kodim se Kaltim, Fak. Pertanian Unmul, Sumoharjo dan Politani Smd, Arifin.
